Bangga Pilih DataPrint, Bangga Jadi Orang Cerdas
Halo Anak Indonesia
Hai schoolarship?
Sekarang masih duduk di bangku sekolah menengah? Atau sudah berada di perkuliahan?
Sepenting apa pendidikan di hidupmu?
Pendidikan adalah pangan nomor satu selama kita masih bernafas di dunia. Selama masih melangkah dan berjalan ke depan, kita tidak akan pernah terlepas dari ilmu pengetahuan. Pentingnya generasi berpendidikan membuat pemerintah berlomba-lomba dalam meningkatkan mutu pendidikan tenaga pendidik di Indonesia. Mulai dari pemerataan fasilitas dan kualitas sekolah, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan serta perombakan berbagai kurikulum-kurikulum guna menciptakan pendidikan bermutu. Karena menurut survey yang telah dilansir, Indonesia berada di papan bawah kualitas pendidikan di dunia, miris bukan? Untuk itu masa depan Indonesia berada di tangan kamu schoolarship. Kamu harus bisa menjadi penggerak Indonesia agar menjadi negara maju yang berpendidikan tinggi. Tanamkan sejak dini cita-cita tersebut, karena seperti kata Bung Soekarno "Bermimpilah setinggi langit, walaupun kamu tidak mencapai langit, setidaknya kamu melewati beribu bintang"
Berbagai faktor yang memicu pendidikan di Indonesia tergolong rendah, salah satunya biaya pendidikan. Biaya pendidikan yang tidak terjangkau oleh orangtua selalu menjadi beban pikir para penuntut ilmu. Memang adanya orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, apalagi itu mencangkup pendidikan. Walau ditimpa terik matahari sekalipun, orangtua tetap berupaya memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Bagai tinta refill yang dicetak di atas kertas foto, begitulah cinta dan kasih sayang orangtua, tidak akan luntur walau termakan usia.
Eitts berbicara tentang kertas foto, tinta refill ataupun tinta print, saya jadi teringat dengan DataPrint. DataPrint berkarya dalam menghasilkan produk-produk berkualitas seperti kertas foto , tinta print dan tinta refill yang sukar luntur. Hal tersebut kepadanya dibuktikan dengan loyalitas pengguna tinta refill DataPrint yang menempati DataPrint urutan pertama untuk tinta isi ulang printer berdasarkan hasil survey AC Nielsen pada bulan Desember 2007. Produk DataPrint juga telah meraih penghargaan Top Brand Awards di setiap tahunnya sejak tahun 2009 sebagai tinta refill terbaik. Pemilih terbaik selalu memilih yang terbaik. DataPrinf hadir sebagai pilhan terbaik sahabat printer. Saya sudah membuktikannya, kamu kapan schoolarship?
Kebaikan-kebaikan DataPrint bukan hanya sebagai sahabat printer saja, hal ini berhubungan dengan topik pendidikan yang menjadi pendahuluan. Dalam menyikapi kegigihan dan keuletan generasi-generasi Indonesia dalam meraih pendidikannya, DataPrint melahirkan Beasiswa DataPrint sebagai motivator generasi berprestasi dalam menuntut ilmu. Kini biaya pendidikan bukan menjadi faktor utama yang menjadi penghambat dalam meraih pendidikan, karena Beasiswa DataPrint sangat membantu para pejuang pendidikan di bangku SMP/SMA bahkan jenjang perguruan tinggi D3/D4/S1. Beasiswa DataPrint ini sudah teruji membantu para orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya dan membantu para anak dalam meraih cita-citanya, asik bukan?
Program Beasiswa DataPrint yang ada sejak tahun 2011 ini diharapkan bisa menjadi penggerak seluruh pelajar dan mahasiswa dalam meraih pendidikan. Kedatangannya selalu menajadi objek untuk dipilih dan kelahirannya selalu menjadi bukti bahwa ini solusi terbaik serta kehadirannya selalu menjadi momentum yang ditunggu-tunggu para pemburu beasiswa yang ingin berprestasi. Jadi tidak perlu takut bersekolah tinggi, namun takutlah jika di masa depan kamu bukan menjadi siapa-siapa.
Kapan kamu akan berkenalan dengan Beasiswa DataPrint? Jodoh tidak ada yang tau, tapi nasib ditentukan oleh langkahmu.
Kertas foto jelek, tintanya pudar? Solusinya DataPrint
Ingin pintar tapi tidak menyusahkan orang tua? Solusinya Beasiswa DataPrint.
Pakai DataPrint, Raih Beasiswa DataPrint
Beasiswa DataPrint : www.beasiswadataprint.com www.beasiswadataprint.com
Minggu, 15 Desember 2019
Dunia fake
"Dunia Fake, sekarang nggak asik." Seiring berjalannya waktu semua memang akan berubah, Sudah bukan masanya lagi, masa kejayaan telah berakhir kalau Zaman kerajaan mah.
Semuanya nggak mungkin berjalan sesuai dengan Ekspektasi Kita.
Sudah berapa tahun berada di dunia Fake? Sudah berapa usiamu? Mungkin jika dulu Kamu memasuki Dunia Fake ini
Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Dan sekarang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Wajar rasanya jika Dunia Fakemu tak seasik dulu, Usiamu bertambah, tingkat pendidikanmu bertambah, maka pola pikirmu pun pasti semakin bertambah dewasa, pun dengan orang-orang yang Kamu kenal di dunia fake.
Kamu mungkin sudah malas memposting tulisan Bucin, alay, begitu pun dengan Temanmu.
"Dulu nggak pernah canggung nyapa di kolom komentar meskipun nggak kenal, Ya karena Dunia fake udah berubah."
Sayangku, tahun ke tahun Kamu bukan hanya berteman dengan orang-orang tertentu saja, Ini sosial media Akun Fake semakin banyak. Kamu pun akan menemui orang-orang yang beragam, Nggak semua pemilik akun fake keperibadiannya seperti kamu yang berani menyapa seseorang di kolom komentar, berani akrab dengan orang lain, Ada seseorang yang ingin seperti kamu tapi nggak tau cara memulainya seperti apa, canggung, malu, Namanya juga manusia beda kepala beda pemikiran.
Semuanya nggak mungkin berjalan sesuai dengan Ekspektasi Kita.
Sudah berapa tahun berada di dunia Fake? Sudah berapa usiamu? Mungkin jika dulu Kamu memasuki Dunia Fake ini
Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Dan sekarang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Wajar rasanya jika Dunia Fakemu tak seasik dulu, Usiamu bertambah, tingkat pendidikanmu bertambah, maka pola pikirmu pun pasti semakin bertambah dewasa, pun dengan orang-orang yang Kamu kenal di dunia fake.
Kamu mungkin sudah malas memposting tulisan Bucin, alay, begitu pun dengan Temanmu.
"Dulu nggak pernah canggung nyapa di kolom komentar meskipun nggak kenal, Ya karena Dunia fake udah berubah."
Sayangku, tahun ke tahun Kamu bukan hanya berteman dengan orang-orang tertentu saja, Ini sosial media Akun Fake semakin banyak. Kamu pun akan menemui orang-orang yang beragam, Nggak semua pemilik akun fake keperibadiannya seperti kamu yang berani menyapa seseorang di kolom komentar, berani akrab dengan orang lain, Ada seseorang yang ingin seperti kamu tapi nggak tau cara memulainya seperti apa, canggung, malu, Namanya juga manusia beda kepala beda pemikiran.
Halu be like
Pagi hari, sinar mentari mengusik pagi gw yang menyelip masuk melewati celah-celah jendela kamar yang sempit. Ini cuma perasaan gw atau memang begitu adanya kalau semua serasa makin cepat, perasaan gw baru tidur deh, eh udah pagi aja.
Seperti biasa, gw berbenah diri, makan dan menyiapkan segala perlengkapan sekolah gw. Terkejut bukan main, eh cogan udah mampang aja di halaman rumah gw dengan motor gedenya.
"Eh lo mau ngapain pagi-pagi gini udah ke rumah gw? Kalau perlu kan bisa ntar di sekolah ketemuannya, gw harus berangkat nih, ntar bis sekolah pergi duluan."
"Siapa yang bilang lo naik bis?"
"Lah terus gw naik apa dong?"
"Naik ke pelaminan bareng gw, mau gak?"
ucapannya sepontan itu buat gw jadi kepiting rebus dong, siapa yang gak baper coba :v
"Udah naik, gw dateng buat jemput lu."
Astaga, ini gw gak salah denger kan? Jemput gw. Oke speechlessnya nanti aja, keburu pintu pagar sekolah ditutup.
brummmmmmmm.....
"Thanks yo," ucap gw dengan setengah berlari setelah turun dari motornya.
gw terhenti, tangan gw ditahan, badan gw diputar, kepala gw di usap. Doi mebenarkan rambut gw yang berantakan karena angin jalan.
"Belajar yang bener, karena nanti kalau gw yang kerja , yang bakalan ngajar anak-anak di rumah itu lo."
Mulai detik itu juga gw meyakinkan bahwa ngehalu itu asik . Sekian terimakasih.
Seperti biasa, gw berbenah diri, makan dan menyiapkan segala perlengkapan sekolah gw. Terkejut bukan main, eh cogan udah mampang aja di halaman rumah gw dengan motor gedenya.
"Eh lo mau ngapain pagi-pagi gini udah ke rumah gw? Kalau perlu kan bisa ntar di sekolah ketemuannya, gw harus berangkat nih, ntar bis sekolah pergi duluan."
"Siapa yang bilang lo naik bis?"
"Lah terus gw naik apa dong?"
"Naik ke pelaminan bareng gw, mau gak?"
ucapannya sepontan itu buat gw jadi kepiting rebus dong, siapa yang gak baper coba :v
"Udah naik, gw dateng buat jemput lu."
Astaga, ini gw gak salah denger kan? Jemput gw. Oke speechlessnya nanti aja, keburu pintu pagar sekolah ditutup.
brummmmmmmm.....
"Thanks yo," ucap gw dengan setengah berlari setelah turun dari motornya.
gw terhenti, tangan gw ditahan, badan gw diputar, kepala gw di usap. Doi mebenarkan rambut gw yang berantakan karena angin jalan.
"Belajar yang bener, karena nanti kalau gw yang kerja , yang bakalan ngajar anak-anak di rumah itu lo."
Mulai detik itu juga gw meyakinkan bahwa ngehalu itu asik . Sekian terimakasih.
Langganan:
Komentar (Atom)


